Pameran Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi di Istiqlal Ricuh, Ditutup karena Pengunjung Membludak



Jakarta,infoharianonline.com - Pameran spektakuler bertajuk "Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi" yang digelar di kompleks Masjid Istiqlal Jakarta terpaksa ditutup lebih cepat akibat membludaknya jumlah pengunjung. Panitia menghentikan operasional pameran untuk sementara demi alasan keamanan, setelah kericuhan kecil terjadi akibat desakan ribuan pengunjung.

Pada hari Minggu, 27 April 2025, lebih dari 25.000 pengunjung memadati area pameran, jauh melebihi kapasitas ruangan yang hanya mampu menampung sekitar 350 orang. Ribuan orang lainnya bahkan masih tertahan di pelataran depan Masjid Istiqlal. Pengunjung datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Banten, Karawang, Cirebon, serta warga Jakarta sendiri.

Meskipun panitia telah memberlakukan sistem buka-tutup untuk mengontrol arus masuk, kepadatan tidak dapat dihindari. Tekanan dari puluhan ribu pengunjung yang ingin melihat pameran membuat upaya pengaturan sulit dilakukan.

Pameran yang baru berjalan sekitar dua jam akhirnya ditutup bersamaan dengan waktu salat Ashar. Meski adzan telah berkumandang, banyak pengunjung tetap bertahan di sekitar tenda pameran berukuran 10x20 meter yang telah dilengkapi pendingin udara.

Usai salat Ashar, panitia mengadakan rapat cepat bersama aparat keamanan. Atas pertimbangan keselamatan, diputuskan bahwa pameran "Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi" ditutup sementara dan akan dibuka kembali pada Senin, 28 April 2025 pukul 10.00 WIB.

Dalam pengumuman resmi melalui pengeras suara Masjid Istiqlal, panitia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengunjung atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menegaskan bahwa pameran ini tidak hanya sebagai tontonan, tetapi sarat nilai edukatif. Di pameran ini, pengunjung dapat:

- Menjelajahi prosesi ibadah haji secara virtual.

- Menyaksikan miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

- Melihat manuskrip langka serta proses penulisan mushaf Al-Qur’an.

- Mengikuti pelatihan kaligrafi dan koreksi bacaan Al-Fatihah.

- Mendapatkan souvenir Al-Qur’an, yang menjadi rebutan para pengunjung.

"Atas nama panitia, kami berterima kasih atas antusiasme luar biasa masyarakat terhadap pameran ini. Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat membludaknya pengunjung," ujar Ahmad Zayadi.

Sejumlah pengunjung yang datang dari jauh menyatakan kekecewaannya. Salah satu pengunjung dari Kuningan, Jawa Barat, mengeluhkan bahwa ruang pameran terlalu kecil untuk menampung lautan manusia yang hadir.

Keluhan serupa disampaikan rombongan Majelis Taklim Ibu-Ibu Mushola Assalam dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka telah antre berjam-jam di bawah terik matahari, namun harus kecewa karena pameran ditutup mendadak.

"Saya kecewa, tapi kalau demi keamanan, saya pikir keputusan menutup pameran itu tepat," ujar Budi, pendamping rombongan majelis taklim.

Ramainya pengunjung juga dimanfaatkan oleh pedagang makanan di sekitar Masjid Istiqlal. Harga makanan melonjak drastis, bahkan hingga dua kali lipat. Misalnya, ketoprak dan lontong sayur yang biasanya Rp17.500 per porsi, melonjak menjadi Rp35.000. Sementara, satu botol kecil air mineral dijual Rp10.000, padahal harga normal hanya Rp2.500.

"Makanan di sini harganya tergantung jumlah pengunjung. Kalau ramai seperti hari ini, langsung naik," keluh seorang ibu yang baru saja membeli siomay seharga Rp35.000.

Pengunjung lain menambahkan, "Di tempat saya, siomay yang lebih enak harganya cuma Rp15.000. Ini benar-benar aji mumpung."

Posting Komentar

infoharianonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama