Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung Berantas Premanisme Berkedok Ormas

Presiden Prabowo Subianto perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung agar berkoordinasi menghadapi premanisme berkedok ormas. (Foto: Setpres)


Jakarta,infoharianonline.com - Presiden Prabowo Subianto perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung agar berkoordinasi menghadapi premanisme. Premanisme berkedok ormas dinilai telah menimbukan kegaduan di masyarakat dan mengganggu dunia usaha.


"Bapak Presiden telah memntak Pak Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Burhanuddin, agar bertndak tegas terhadap premanisme berkedok ormas, sesuai dengan aturan dan undang undang," kata Mensesneg Prasetyo Hadi dalam pernytaan resmi secara tertulis Minggu 11 Mei 2025.


Aksi premanisme yang berkedok ormas oleh Presiden Prabowo dikatakan sudah melampaui batas, menghina purnawiran jenderal, mengganggu dunia usaha, mengancam pejabat penyelenggara negara yang melakukan penertiban dan penegakan hukum.


Sebelum mengeluarkan perintah tersebut, Presiden telah mendengar laporan Mengko Polhukam, BIN dan masyarakat. "Presuden tidak menghendaki aksi seperti itu dibiarkan, negara tidak boleh kalah," ujar Mensesneg.


Komisi III DPR mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membasmi preman yang suka memalak pedagang maupun pengusaha serta begal jalanan karena tindakannya meresahkan. Mereka harus ditangkap, dihukum berat, dan dibubarkan elompoknya.


"Dengan berbagai insiden belakangan ini, kami di Komisi III mendesak polisi agar tangkap, bubarkan, dan tindak serius para preman dan begal ini. Telusuri kelompoknya sampai atas dan beri mereka konsekuensi hukum yang berat," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 10 Mei 2025.


Sahroni mengungkapkan aksi premanisme dengan modus pungutan liar (pungli) seperti minta THR atau jatah untuk organisasi, serta begal marak terjadi di masyarakat belakangan.


Terbaru, kata Sahroni, sebuah video memperlihatkan dua preman memalak pedagang di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat. Setelah ditangkap, preman tersebut mengaku bisa meraup ratusan ribu rupiah perharinya.


Selain itu, di Kabupaten Bekasi, kasus lainnya yang juga menjadi sorotan, yaitu aksi brutal sekelompok begal yang menyerang seorang anggota polisi berinisial Briptu AA hingga nyaris tewas. Motor korban pun raib dibawa kabur pelaku. Sahroni menilai, aksi preman pasar ini sudah sungguh meresahkan masyarakat.


"Aksi preman maupun begal belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Belakangan kita tahu di pasar tradisional di Bekasi ada pemalak pedagang tradisional. Ini kan sangat menyusahkan. Orang mau jualan dengan halal malah dipalak dengan berbagai dalihnya," tandas dia.


"Maka saya mendorong Pak Kapolri untuk basmi semua preman pasar, sterilkan pasar tradisional dari segala aksi premanisme,” kata Sahroni.


Sahroni juga turut menyoroti aksi kriminalitas begal yang sangat membahayakan nyawa masyarakat. Dia pun meminta polisi menindak tegas para pelakunya.


“Selain preman, yang juga mengkhawatirkan adalah begal yang aksinya belakangan ini makin brutal. sampai ada begal yang berani membegal polisi. Ini harus betul-betul ditumpas serius," ujar politisI Nasdem tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar