![]() |
Tiba di Gereja Katedral, Presiden Prabowo langsung disambut oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo. (Foto: Setpres) |
JAKARTA,infoharianonline.com - Presiden Prabowo Subianto hadir di Katedral Jakarta untuk melayat mendiang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Monsinyur (Mgr) Petrus Turang, Jumat malam, 4 April 2025. Kedatangan Presiden Prabowo disambut hangat oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo Adi Prasojo, Tim Bendahara Konferensi Waligereja Indonesia Lucia Lianddo, serta Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.
Presiden Prabowo menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga mendiang dan mendoakan agar Mgr Petrus Turang mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keterangannya, Presiden Prabowo mengatakan, "Monsinyur Turang adalah sosok yang saya kenal baik. Kami sering bertemu, dan ada hubungan keluarga juga. Sebagai manusia, kita wajib memberikan penghormatan. Saya ucapkan belasungkawa kepada seluruh keluarganya."
Mgr Petrus Turang meninggal dunia pada usia 78 tahun, Jumat pagi, 4 April 2025, pukul 06.20 WIB. Beliau dikenal sebagai pribadi yang teguh pada prinsip, selalu berpikir positif, dan berdedikasi untuk membantu rakyat kecil. "Beliau adalah orang baik yang selalu bekerja untuk kepentingan masyarakat kecil," ungkap Presiden Prabowo.
Jenazah Mgr Petrus Turang disemayamkan di Rumah Duka Carolus Jakarta pada pukul 11.00 WIB, sebelum dibawa ke Katedral Jakarta untuk disemayamkan lebih lanjut pada pukul 13.30 WIB. Misa Requiem dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Nunsius Piero Pioppo, pada pukul 18.00 WIB.
Pada Jumat malam pukul 23.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, untuk diterbangkan ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemakaman akan dilaksanakan pada Selasa, 8 April 2025.
Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya selama prosesi melayat.