Menag Nasaruddin Umar Beri Pesan Penting untuk Petugas Haji 2025 di Madinah


infoharianonline.com - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Nasaruddin Umar menyampaikan sejumlah pesan penting kepada petugas haji 2025, baik yang sudah berada di Madinah maupun yang masih di Indonesia. Hal ini disampaikan saat Menag menghadiri Forum Yayasan Hadis atas undangan Kerajaan Arab Saudi, Selasa, 29 April 2025.

Menag menegaskan bahwa pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia harus dilakukan dengan sepenuh hati, mengutamakan kesan pertama yang baik.

“Beri kesan pertama yang baik kepada jemaah. Kalau pekerjaan pertama kita dengan jemaah bagus, insya Allah akan membawa kebaikan di tahap-tahap berikutnya,” ujar Menag di Kota Nabi, Madinah."

Jemaah calon haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025 dan akan diberangkatkan secara bertahap ke Tanah Suci mulai 2 Mei 2025. Pada gelombang pertama, jemaah akan menuju Madinah terlebih dahulu, di mana mereka berkesempatan menjalankan Salat Arbain — salat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi tanpa terputus.

Menag juga mengingatkan pentingnya disiplin, keikhlasan, dan keramahan dalam melayani para tamu Allah SWT. Ia menekankan bahwa petugas haji harus bekerja dengan hati, karena tugas ini adalah bagian dari pengabdian spiritual.

“Kalau kita bekerja dengan ikhlas, biasanya tidak cepat lelah, tidak mudah marah, dan bisa menghadapi tantangan dengan senyuman,” pesan Menag.

Ia juga meminta para petugas untuk menahan emosi dalam kondisi apapun. “Senyum itu memberi energi, bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri kita sendiri,” tambahnya.

Selain pelayanan personal, Menag menekankan pentingnya kerja tim yang solid. Petugas diminta untuk:

- Menjaga kekompakan antarsesama petugas

- Tidak saling menyedot energi satu sama lain

- Mengutamakan sinergi positif demi kelancaran layanan haji

“Jangan saling menjatuhkan. Saling beri energi positif agar semangat dalam bekerja tetap terjaga,” tegasnya."

Di akhir pesannya, Menag mengingatkan seluruh petugas haji untuk tetap mematuhi peraturan pemerintah, baik dari Indonesia maupun Arab Saudi. Ia menegaskan bahwa pelanggaran aturan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang, baik bagi individu maupun misi haji secara keseluruhan.

“Setelah semua ikhtiar dilakukan, mari kita serahkan hasilnya kepada Allah. Bertawakkal dan tetap semangat,” tutup Menag."

Posting Komentar

infoharianonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama