Pondok Pesantren Darul Quran Cimalaka Jabar Terbakar, Santri Dipindahkan Ke Tenda BPBD

Kebakaran yang terjadi di Pesantren Darul Qur'an Cimalaka Sumedang. (Foto: NU Online Jabar/Tangkapan layar video yang tersebar di WhatsApp Grup.


Jawa Barat,infoharianonline.com - Pondok Pesantren Darul Qur'an Cimalaka Kabupaten Sumedang Jawa Barat hangus terbakar. Petugas pemadam kebaran hingga Selasa 13 Mei 2025 dinihari masih melakukan pembasahan.Kebakaran Ini mengakibatkan kerusakan cukup parah, namun tidak ada korban jiwa maupun luka luka.


Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an KH Cecep Farhan Mubarok mengatakan kebaran terjadi Senin malam 12 Mei, beberapa jam setelah santri dan keluarga pondok melaksanakan salat isya.


"Waktu terjadi kebakaran gedung yang dilalap api dalam keadaan kosong. Biasanya ba'da isya anak-anak pindah ruangan untuk mengaji. bersama Kiai Rosyada.


Waktu pengajian akan dimulai, terdengar teriaksn kebakaran! kebakaran!" kata KH Cecep.Ketika melhat ke luar korbaran api sudah mengurung bangunan bangunan Pesantren.


Saat dihubungi Selasa pagi salah seorang tokoh NU Jawa Barat itu mengaku, hingga saat ini belum mengetahui penyebab kebakaran..


"Tapi alhamdulillah, kondisi anak santri dan sivitas pesantren tidak ada korban jiwa semua dalam keadaan selamat, hanya trauma. Untuk sementara santri putra ditampung di tenda BPBD Sumedang.


Adapun gedung yang terbakar, tambah ujar Cecep, yakni Aula Pondok Pesantren, sebagian rumah pendiri pesantren Darul Qur'an KH Raden Zainal Muttaqin yang saat ini ditempati oleh ibu sesepuh, kamar, ruang tamu.


"Bangunan yang terbakar itu dekat dengan rumah saya. Dan di sebelahnya lagi ada dua ruang kelas dan itu hanya sedikit yang hangus terjilat api. Karena empat bangunan itu semuanya nempel dengan pemilik hotel Hegarmanah," ujarnya.


Akbat kebakaran tersebut untuk sementara kegiatan di Pesantren Darul Qur’an Cimalaka dihentikan sementara.


Tetapi para santri tidak dipulangkan ditampung di tenda darurat yang disediakan oleh BPBD dan Polres Sumedang. Sedangkan santri yang terdampak trauma akan melakukan trauma healing yang dilakukan oleh instansi terkait atas saran Bupati Sumedang.


"Karena ini sudah memasuki sesi terakhir dari pembelajaran anak-anak santri, kami akan melanjutkan aktivitas pembelajaran santri-santriyah sampai dengan nanti tiba pada tasyakur akhirusanah sekitar bulan Juni karena garapan-garapan pengajian tentu masih berjalan sesuai dengan program. Kelas-kelas yang ada di pesantren bisa digunakan untuk pembelajaran selanjutnya," kata KH Cecep.

Posting Komentar

infoharianonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama