Pengunjung Serbu Pameran Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi di Istiqlal Demi Mendapatkan Al-Quran


Jakarta,infoharianonline.com - Al-Quran, kitab suci umat Islam, kini sangat mudah ditemukan di toko buku besar seperti Gramedia, Gunung Agung, atau di kawasan Ampel Surabaya. Harganya pun sangat terjangkau. Namun, memperoleh Al-Quran sebagai cendera mata, apalagi langsung dari Arab Saudi, tentu memiliki kepuasan tersendiri.

Hal ini terbukti di pameran spektakuler bertajuk “Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi” yang digelar di kompleks Masjid Istiqlal. Setiap pengunjung berkesempatan memperoleh satu eksemplar Al-Quran yang didatangkan langsung dari Arab Saudi. Inilah yang menjadi daya tarik utama, membuat ribuan orang rela berdesak-desakan dan mengantre berjam-jam demi mendapatkannya.

Senin, 28 April 2025, antusiasme pengunjung memuncak. Tujuh orang dilaporkan pingsan, dan setidaknya 20 orang mengalami sesak napas akibat kelelahan dan kekurangan oksigen setelah berjam-jam mengantre di bawah tenda berukuran 20x40 meter yang dinilai terlalu kecil untuk menampung lonjakan pengunjung.

Semua korban, yang seluruhnya perempuan, langsung dievakuasi ke ruang terbuka oleh sesama pengunjung. Meski kondisi penuh sesak, semangat pengunjung untuk mendapatkan Al-Quran asli dari Arab Saudi tidak surut.

"Alhamdulillah, akhirnya saya dapat Al-Quran asli dari Makkah setelah mengantre berjam-jam sambil berkeringat," ungkap seorang ibu sambil mencium mushaf yang baru ia terima.

Selama lima hari pameran, sejak dibuka pada 24 April 2025, panitia telah membagikan sekitar 20 ribu eksemplar Al-Quran secara gratis kepada para pengunjung.

Selain berburu Al-Quran, ledakan jumlah pengunjung juga dipicu oleh kabar viral di media sosial yang menyebutkan bahwa pameran menampilkan barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW seperti jubah, jenggot, sandal, dan pedang perang Uhud. Namun, faktanya, yang dipamerkan hanyalah replika mimbar Rasulullah yang ada di Masjid Nabawi, Madinah.

Banyak pengunjung merasa kecewa karena ekspektasi mereka tidak sesuai kenyataan. Meskipun demikian, pameran tetap dipadati pengunjung hingga hari terakhir.

Banyak pengunjung mengkritik bahwa panitia tidak memperhitungkan dengan baik animo masyarakat yang sangat besar. Tidak terlihat adanya petugas medis yang memadai, padahal jumlah pengunjung sangat besar, terutama pada hari Sabtu (26 April) hingga puncaknya Senin (28 April 2025).

Bahkan, pada Minggu (27 April), pameran terpaksa ditutup lebih awal untuk alasan keselamatan karena pengunjung mencapai sekitar 25 ribu orang. Mereka yang tidak berhasil masuk pada Minggu, kembali datang keesokan harinya, berharap antrean lebih sedikit — sayangnya, prediksi itu meleset, pengunjung tetap membludak.

Pihak Kedutaan Besar Arab Saudi selaku penyelenggara turut kaget melihat antusiasme luar biasa dari masyarakat Indonesia.

"MasyaAllah, saya tidak menyangka antusiasme masyarakat sebesar ini," ungkap salah satu panitia pameran.

Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengunjung. Ia menekankan bahwa pameran ini tidak hanya menawarkan tontonan, tetapi juga nilai edukasi spiritual, seperti:

- Menyaksikan miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi,

- Tur virtual ke dua masjid suci,

- Melihat manuskrip langka dan proses penulisan mushaf Al-Qur’an,

- Mengikuti workshop kaligrafi dan koreksi bacaan Al-Fatihah.

Pameran “Jembatan Persaudaraan Indonesia-Saudi” akan berakhir pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Posting Komentar

infoharianonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama